Keyakinanku saat menulis ini adalah begini; bahwa, sekedar bekerja untuk mengugurkan kewajiban bukanlah tipe pekerja yang baik. Bakalan tak berkembang. Kerjanya juga hanya itu-itu saja yang dilakukan. Namun, tabiat yang disebut diatas sedang dilakukan saat ini. Bukan tanpa sebab. Tapi ada sebabnya. Tak elok menceritakan. Ini hanya catatan pengingat.
Aku tahu tabiat yang disebut diatas ini salah. Biarlah salah ini hanya sementara. Saya juga mohon doanya agar bisa kembali bersemangat. Semoga semangat untuk tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban ini tumbuh lagi. Anak muda bilang, kamu harus move on.
Lalu saat menulis ini, saya mencoba mencari sesuatu yang pas sebagai pedoman. Akhirnya kutemukan ini.
"Menang itu bagus. Tentu saja. Tapi jika anda ingin menemukan hal yang berharga dalam kehidupan, belajarlah untuk kalah! tidak ada orang yang akan menang selamanya. Jika anda dapat bangkit dari kekalahan yang menyakitkan dan bersiap untuk bertarung lagi. Itulah tanda seorang juara sejati!" – Wilma Rudolph.
Lalu saat menulis ini, saya mencoba mencari sesuatu yang pas lagi sebagai pedoman. Akhirnya kutemukan ini.
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
“Alam nasyrah laka shadrak”
[94:1] Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
[94:1] Have We not expanded for you your breast,
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
“Wawadha'naa 'anka wizrak”
[94:2] dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
[94:2] And taken off from you your burden,
الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ
“Alladzii anqadha zhahrak”
[94:3] yang memberatkan punggungmu?
[94:3] Which pressed heavily upon your back,
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
“Warafa'naa laka dzikrak”
[94:4] Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
[94:4] And exalted for you your esteem?
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Fa-inna ma'a l'usri yusraa”
[94:5] Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,
[94:5] Surely with difficulty is ease.
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Inna ma'a l'usri yusraa”
[94:6] sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
[94:6] With difficulty is surely ease.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
“Fa-idzaa faraghta fanshab”
[94:7] Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
[94:7] So when you are free, nominate.
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب
“Wa-ilaa rabbika farghab”
[94:8] dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
[94:8] And make your Lord your exclusive object
Pada akhir tulisan ini, selalulah berharap kepada Tuhanmu. Berharap selalu membawa kebaikan. Tuhanmu itu selalu memberikan kemudahan dalam kesulitan. Tuhanmu itu selalu menghilangkan bebanmu. Tentu saja, semua bisa diberikan bila ummat ingat pada Tuhannya. Bukan Tuhan yang mengingatmu. Semoga, tuhan selalu membimbing saya agar move on dari situasi yang tak mengenakan ini. (ttg)
Aku tahu tabiat yang disebut diatas ini salah. Biarlah salah ini hanya sementara. Saya juga mohon doanya agar bisa kembali bersemangat. Semoga semangat untuk tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban ini tumbuh lagi. Anak muda bilang, kamu harus move on.
Lalu saat menulis ini, saya mencoba mencari sesuatu yang pas sebagai pedoman. Akhirnya kutemukan ini.
"Menang itu bagus. Tentu saja. Tapi jika anda ingin menemukan hal yang berharga dalam kehidupan, belajarlah untuk kalah! tidak ada orang yang akan menang selamanya. Jika anda dapat bangkit dari kekalahan yang menyakitkan dan bersiap untuk bertarung lagi. Itulah tanda seorang juara sejati!" – Wilma Rudolph.
Lalu saat menulis ini, saya mencoba mencari sesuatu yang pas lagi sebagai pedoman. Akhirnya kutemukan ini.
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
“Alam nasyrah laka shadrak”
[94:1] Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
[94:1] Have We not expanded for you your breast,
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
“Wawadha'naa 'anka wizrak”
[94:2] dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
[94:2] And taken off from you your burden,
الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ
“Alladzii anqadha zhahrak”
[94:3] yang memberatkan punggungmu?
[94:3] Which pressed heavily upon your back,
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
“Warafa'naa laka dzikrak”
[94:4] Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
[94:4] And exalted for you your esteem?
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Fa-inna ma'a l'usri yusraa”
[94:5] Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,
[94:5] Surely with difficulty is ease.
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Inna ma'a l'usri yusraa”
[94:6] sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
[94:6] With difficulty is surely ease.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
“Fa-idzaa faraghta fanshab”
[94:7] Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
[94:7] So when you are free, nominate.
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب
“Wa-ilaa rabbika farghab”
[94:8] dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
[94:8] And make your Lord your exclusive object
Pada akhir tulisan ini, selalulah berharap kepada Tuhanmu. Berharap selalu membawa kebaikan. Tuhanmu itu selalu memberikan kemudahan dalam kesulitan. Tuhanmu itu selalu menghilangkan bebanmu. Tentu saja, semua bisa diberikan bila ummat ingat pada Tuhannya. Bukan Tuhan yang mengingatmu. Semoga, tuhan selalu membimbing saya agar move on dari situasi yang tak mengenakan ini. (ttg)
Komentar