Siapa yang tidak kenal dengan account instagram @instapurwokerto, Purwokerto instagram gallery yang foto wisata alamnya selalu mengundang dercak kagum para pecintanya. Unggahan foto panorama alam, baik foto jepretan langsung pemilik account maupun feature dari para pengikut selalu ditunggu-tunggu kehadirannya di dunia maya.
Sejarah :
Insta Purwokerto berawal dari Yayan Dwianto, sang pemilik account yang begitu menyukai foto landscape. Dia ingin belajar fotografi, namun tanpa harus mengikuti kelas. Mulailah dia mengikuti account instagram kumpulan foto lanscape dengan account pribadinya di tahun 2012.
Ide untuk membuat account @instapurwokerto baru terbesit di tahun 2013.
Yayan Dwiyanto |
"Dulu di insatagram ada yang namanya @instanusantara yang menonjolkan indonesia. Dari sanalah saya terpikir membuat account instagram @instapurwokerto untuk menonjolkan Purwokerto dan sekitarya," katanya.
Pada awal pembuatannya, mencari pengikut di instagram sulit bukan main. Maklum, tahun 2013 media sosial instagram di Purwokerto dan sekitarnya belum berjaya. Masyarakat masih banyak menggunakan jejaring sosial facebook atau twitter. Foto koleksinya pun ketika itu masih terbatas, baik foto unggahan insta purwokerto sendiri ataupun foto feacures dari para followers setia.
Sawah jadi foto pertama
Bermodal kamera telepon genggam tiga mega piksel, sang pemilik account yang saat itu seorang karyawan yang harus bekerja di lapangan, membidik sawah sebagai objek foto. Instapurwokerto ketika itu banyak dicibir karena foto sawah yang menurut mereka tidak penting dan tak meiliki daya tarik. Namun istapurwokerto tak berhenti sampai disitu. Benteng pertahanan diperkuat dengan satu pemilik account baru. Alif, kawan lama Yayan tertarik ikut berperan serta menambah koleksi foto insta purwoketo.
alif |
Muncullah tradisi "dolan bareng" di tubuh insta purwokerto. Bermula ketika kedua admin itu mengunjungi hutan pinus untuk berfoto ria dan diunggahnya ke instagram @instapurwokerto.
"Kita berdua bersenang-senang sambil foto. Ke hutan pinus itu memang sengaja, agar nanti fotonya bisa di unggah ke instagram. menambah koleksi, kalau foto sawah terus kan bosen," jelasnya.
Koleksi foto pribadi @instapurwokerto rasanya tidak cukup. Hastag (#) foto berhadiah pulsa pun sengaja dibuat untuk menarik minat para pengikut untuk mengunggah foto feacure. Dengan cara itu, tanpa disadari menambah banyak pengikut instapurwokerto. Bahkan koleksi fotonya pun semakin bertambah seiring banyaknya pengikut yang senang memberi #instapurwokerto di setiap postingan foto wisata alam. "Yang bagus nanti kita beri hadiah pulsa. Fotonya juga kita pajang di galeri. Makin kesini, jadi semakin banyak pengikut dan banyak pula yang menandai foto," ujarnya.
Pengikut pertama justru dari para masyarakat Pekalongan. Pengikutnya itu begitu setia menanti unggahan terbaru dari instapurwokerto. Kedekatan pun kian terasa, karena meski mereka jauh dan bukan warga Banyumas, tapi setia mendukung perjalanan insta Purwokerto.
@instapurwokerto mulai dikenal banyak orang. Tak hanya pengikut dari Pekalongan, pengikut lokal pun semakin bertambah di tahun 2014. Peningkatan jumlah pengikutnya pun sangat drastis, dalam sehari sekurang-kurangnya muncul 100 pengikut baru account yang lebih banyak menampilkan foto keindahan alam ini. "Dulu perminggu pengikutnya paling hanya lima, sekarang kenaikannya sampai 100 orang pengikut perhari," jelasnya.
595 kiriman foto yang ada di galeri @instapurwokerto dinikmati lebih dari 19.8k pasang mata.
Populerkan Alam
Berbagai tempat bernuansa alam yang dipajang digaleri @instapurwokerto ternyata menjadi semakin populer. Bahkan tempat wisata alam yang dulunya masih "perawan" sekalipun kini banyak dikenal orang. Curug Carang misalnya. Curug yang lokasinya ada di Desa Kemutug Kidul Kecamatan Baturraden ini makin tersohor dikalangan penikmat alam. Banyak wisatawan yang terpikat dengan pesona air terjun setinggi kurang lebih 10 meter itu dan sengaja mengabadikan gambar untuk diunggah di instagram.
Curug Carang tak seketika itu bisa populer dilakalangan pengguna instagram. Yayan dan Alif menjelaskan, di bulan Mei 2015 lalu, dolan bareng ke curug itu dan dihadapkan dengan medan yang sulit. Jalanan yang belum dibuka membuat kedua admin itu berjuang ekstra keras untuk bisa sampai di Curug. Bahkan bisa dikatakan berbahaya untuk dilalui oleh orang yang tidak terbiasa bermain di alam. "Baju kotor semua, kena tanah. Jalannya masih sulit dilalui," jelasnya.
"Kami mencoba untuk bertemu dengan karang taruna setempat, ternyata mereka juga menginginkan potensi alam yang ada dikenal masyarakat luas. Pemerintah desa juga mendukung. Kita memutuskan untuk membuat acara dolan bareng carang yang di ikuti para pengikut @instapurwokerto. Antusiasme untuk menikmati wisata alam disana luar biasa," ungkapnya.
Dalam waktu singkat, Curug Carang menjadi banyak dikenal masyarakat, salah satunya melalui instagram @instapurwokerto. Akses jalan yang kini sudah semakin baik dan pemandangan serta sejuknya alam yang disuguhkan Curug Carang, semakin menarik wisatawan untuk datang, berpose dan diunggah ke instagram.
Tidak hanya Curug Carang, tapi Watu Meja yang berada di Kebasen ini semakin populer seiring dengan seringnya wisata alam itu diunggah ke instagram, diantaranya di galeri Insta Purwokerto. Yayan menjelaskan, banyak pengikutnya yang mengirim foto feature yang berlatar belakang alam. Baik itu tempat yang sudah dikenal ataupun belum dikenal. Sebagian besar foto alam yang diunggah ke galeri @instapurwokerto memunculkan tren baru wisata alam dilakangan pengguna instagram.
"Sebenarnya ada tiga yang kami inginkan untuk dipajang di galeri, masing-masing alam, sosial, dan budaya. Tapi sekarang ini sedang eranya wisata alam. Banyak yang mengirim foto feature di Curug telu ke kami, sampa-sampai bingung mau pilih yang mana. Semua bagus," paparnya.
Cintai Alam dan Diri Sendiri
Semakin tingginya pengunjung lokasi wisata seiring naiknya tren wisata alam di instagram, namun masih belum diimbangi kesadaran para wisatawan untuk menjagakebersihan lingkungan. Terutama dari sampah plastik bungkus jajanan ataupun minuman yang dibuang seenaknya. Sadar atau tidak, perbuatan itu bisa merusak pemandangan dan nuansa alam yang ada. Jika ini dibiarkan, lingkungan akan tercemar, dan alam indah bisa berubah seketika menjadi kumuh.
"Kami berulang kali mengingatkan di instagram, jangan seenaknya membuang sampah sembarangan, kebiasaan buruk ini yang harus ditinggalkan," jelasnya.
Dia berharap, datang ke alam bukan hanya sekedar foto-foto untuk kebutuhan media sosial, tapi juga belajar bagaimana mencintai alam yang indah itu. Insta Purwokerto memang tak hanya berbicara soal pemandangan alam yang indah saja, tapi perilaku buang sampah sembarangan juga berulang kali disorot. Seringkali instapurwokerto mendapat cibiran dari pada pengguna instagram. "Kami ingin memberi efek yang baik bagi para wisatawan. Jagalah lingkungan kita, jangan sekedar foto, tapi sayangi alam kita," jelasnya.
Menjaga keselamatan di tempat wisata itu penting. Jangan memaksakan diri ketika tubuh dalam kondisi yang kurang mendukung. Dia berharap bagi para penikmat alam yang gemar foto selfi untuk kebutuhan media sosial untuk tak mengabaikan keselamatan dirinya. "Jangan sampai demi hasil foto yang bagus mengabaikan keselamatan diri sendiri, lihat kondisi lingkungan seperti apa, perlengkapan juga dipersiapkan dengan matang," tuturnya.
Cepatnya Promosi Lewat Dunia Maya
Hadirnya @instapurwokerto membuktikan betapa dunia maya cepat memberikan informasi bagi jutaan orang secara singkat. Foto alam yang terpampang di galeri insta purwokerto memungkinkan jutaaan orang tertarik untuk datang ke lokasi itu. Insta Purwokerto berharap, Pemerintah Kabupaten Banyumas juga memiliki account instagram, kerana selama ini belum ada. Padahal menurut Yayan, prospek promosi wisata ataupun berbagai kegiatan kabupaten melalui media sosial kini semakin mudah. Bahkan bisa dipromosikan ke seluruh Indonesia.
"Kalau ada account instagram punya Kabupaten Banyumas itu bagus untuk membantu promosi wisata alam yang Banyumas miliki. Selama ini kan banyak wisata alam yang belum dikelola dengan baik, tapi mulai banyak dikunjungi karena berbagai postingan gambar menarik di instagram," papar Yayan.
Dengan begitu, bisa berdampak luar biasa bagi perekonomian masyarakat disekitar area wisata. "Contoh saja di Watu Meja, sekarang banyak warga yang terbantu perekonomiannya, misalnya berjualan," imbuhnya. (text narasi : Wahyu Perwita Sari/ editing Tangkas Pamuji)
Komentar