Waktu dan Ibadah
tanpa disadari waktu menjadi biang kerok. tanpa disadari pula, waktu menjadi penyebab kegagalan dan keberhasilan suatu usaha. terakhir, tanpa disadari juga, waktu menjadi kambing hitam utama dalam segala dan setiap kegagalan.
sangat aneh tentunya, terutama bagi manusia yang mengatakan waktunya terbatas, mepet, kurang, atau alasan lain.
waktu itu akan sama setiap saat. tidak ada yang berbeda.
jam 1 ya jam 1. putarannya ya 24 jam.
dini hari ya dini hari.
malam akan dipenuhi bintang. bintang pun hanya akan keluar di malam hari.
ya, itu lah waktu.
sebuah ketetapan yang tak akan pernah berubah.
satu hari akan ada 24 jam bagi yang menggunakan tahun masehi.
waktu itu tidak akan berkurang. saking sering kita menjalani suatu waktu, sering tidak sadar pula diri kita.
kalau sudah tidak sadar akan waktu, maka waktu akan berlalu tanpa sarat yang makna.
lalu, apa yang menyebabkan kita bisa mengatakan waktu itu berkurang. tidak cukup, mepet, atau lainnya.
jawabnya adalah : tidak sadar!
ya, seringkali kita menjalani waktu tanpa kesadaran yang sesadarnya di diri kita. membiarkan detik berlalu tanpa makna.
padahal, satu gerak di setiap detik, akan memiliki makna tersendiri.
tentunya, di ujung tulisan ini, saya hanya mengajak satu soal dulu (soal lain, mari kita bahas lain kali).
mari... isi waktu untuk beribadah. jangan sampai mengatakan, nanti lah, kita kan masih muda.
tujuan sederhananya ; biar di masa tua nanti kita tidak bisa mengatakan : ah, sayang sekali, sekarang saya sudah telat beribadah.
mumpung saya lagi sadar waktu, mumpung saya sadar memiliki waktu beribadah dengan menulis tulisan ini. mari kia gunakan waktu untuk memupuk ketaqwaan dan keimanan kita. (*)
Komentar