Duka Moyes Semirip AC Milan

Perolehan poin pemuncak klasemen Liga Inggris terus memanas. Chelsea yang pekan lalu menempati puncak klasemen dengan 56 poin nyatanya gugup. Keperkasaan mereka saat mengalahkan City di markasnya 1-0, ditambah kedigdayaannya saat melawan Newcastle dengan skor telak 3-0, rupanya belum jaminan. Melawan West Bromwich Albion semalam (12/2), Chelsea hanya mereguk sebiji poin. Hasilnya, 57 poin yang didapat. Poin yang hanya selisih dua biji dengan Arsenal (55) dimana dini hari tadi baru akan tanding melawan Manchester United. Belum lagi ancaman City yang juga hanya selisih 3 poin (54). Bila dini hari tadi Arsenal menang, Chelsea digusur. Pun demikian, bila City menang, Chelsea (bisa) melorot ke posisi tiga. Bagi penggemar Chelsea, tentu dini hari tadi (dimungkinkan) menonton sambil berdoa semoga keduanya terpeleset (tidak menang, maupun seri).
Ya, memang pemuncak klasemen memiliki beban tersendiri. Ketatnya persaingan Liga Inggris musim 2013-2014 pun diprediksi sampai akhir musim. Bisa oleh empat tim, atau bisa jadi ada kuda kecil lainnya.
Sayang, ketatnya musim ini tak diikuti Moyes. Sulit mengkategorikan apakah tim berjuluk setan merah itu tim besar atau tim menengah. Memang, mereka adalah juara bertahan. Namun, posisi mereka di posisi ke-7 dan rentetan hasil buruk membuat United menjadi bulan-bulanan tim papan atas. Terakhir, mereka dihajar 3-1 saat melawat ke Stamford Bridge, kandang Chelsea. Kans meraih gelar juara Premier Ligue seakan tertutup. Kekalahan demi kekalahan terus menghampiri.
Bandingkan di musim 2012-2013 lalu. Manchester United sudah mengunci titel Juara Premier League pada pekan 34 setelah menang atas Aston Villa pada 23 April 2013. Diakhir musimnya, MU mendapat 89 poin. Di posisi dua, ada City dengan selisih poin sampai 11. Lalu posisi tiga Chelsea 75 poin dan Arsenal 73. Sir Alex pun mempersembahkan titel ke-20 buat MU, meninggalkan Liverpool sebagai seteru terdekatnya dengan 18 titel juara. Sementara sejak era Premier League itu menjadi trofi nomor 13 'Setan Merah'.
Kini, hanya ada satu asa. Asa yang harus dipupuk Moyes di Premier Ligue agar musim ini bisa empat besar. Tentunya, dengan satu tujuan. Masuk Liga Champions 2014-2015. Kalau tidak empat besar, maka menjadi duka lara. Duka Moyes dan seluruh penggemar MU di jagat bumi. Termasuk duka Sir Alex yang telah menunjuknya.
Tak itu saja, Moyes pun harus memancang asa tinggi di Liga Champions 2013-2014 ini. Setidaknya, harus juara Champions agar tahun depannya bisa tampil di kasta tertinggi Eropa. Bila gagal juara Champions musim ini, sama halnya membenamkan penggemar fanatiknya. Saya pun ikut sedih ketika tim besar macam MU tak ikut di Liga Champions. Rasa-rasanya, masih ada kurang yang afdol tanpanya .
Nah, momentum Manchester United saat ini sama halnya seperti saat saya melirik Seedorf yang menukangi AC Milan. Tradisi Milan di tiap Liga Champions yang begitu hebat seakan lenyap di Liga Italia. Berada di posisi 11 dengan 29 poin dari 23 laga adalah catatan sangat buruk. AC Milan di liga domestiknya bukan saja berjuang masuk ke Liga Champions (urutan empat besar) atau Scudeto. Namun, lebih berjuang agar tidak tergredasi.
Semoga, Milan pun menemukan jati dirinya agar tahun depan bisa berjumpa lagi dengan Piala yang pernah dipeluk Seedorf. Sekarang, dua tim ini sudah benar-benar sulit dikategorikan apakah tim papan atas, atau tim tengah. Maaf. (*)

Komentar