Ups... Maaf, tapi itu judul mimpi saya. Mimpi untuk melihat Manchester United menang saat jumpa dengan Olympiakos di Fase knockout Leg pertama, Babak 16 Besar, Liga Champions Rabu (26/2), dini hari kemarin. Sayang, mimpi itu harus dikubur usai melihat berita detik.com di pagi harinya. MU kalah 2-0 atas Olympiakos.
Untungnya, semalam saya tertidur di jeda babak pertama. Kalau tidak terkantuk-kantuk sampai kemudian tertidur, jangan-jangan saya kecewa karena menyaksikan MU kalah dengan mata telanjang lewat siaran TV.
Yang bikin kecewa lebih besar lagi, ya, mimpi saya melihat wakil Inggris di Liga Champions makin menipis. Bahkan, di level Liga Eropa, level yang setingkat dibawahnya, juga sama. Hampir habis wakil Inggris.
Di Champions, Arsenal telah dibabat 0-2 oleh Bayern Munich. Ironisnya di kandang sendiri. Lalu, Manchester City juga dismash telak 0-2 oleh Barcelona. Lagi-lagi di kandangnya juga. Dua tim itu senasib. Kalah pada pekan kemarin.
Selanjutnya di kancah Liga Europa yang saat ini memasuki babak 32 besar, Tottenham Hotspur juga bertekuk lutut tak bisa berdiri. Spurs kalah 0-1, di markas Dnipro Dnipropetrovsk. Swansea bernasib sedikit baik, karena tidak kalah, saat berimbang tanpa gol menjamu Napoli. Hasil ini, tentunya membuat Arsenal, Manchester City, Manchester United, Swansea, dan Totentham menyudahi leg pertama di kancah Eropa tanpa kemenangan.
Menyadari fakta itu, semestinya, judul tulisan yang sedang saya buat semalam dengan mengutip judul dari bolatotal.com ini harus dirubah. Dirubah kata terakhirnya. Akhirnya dengan tega, saya harus menulis ulang judulnya di atas di paragrap ini; Hore! Manchester United Kalah. Itulah faktanya. Menyakitkan.
Kembali ke Manchester United yang kalah. Sebelum pertandingan lawan Olympiakos ini, saya ingin agar MU menang. Itu, tak lepas melihat sejarahnya. Sejarah yang memihak kemenangan MU atas Olympiakos. Namun, apa daya. Moyes masih harus menunduk kepala karena lagi-lagi kalah.
Turbulensi United masih belum akan berakhir dan yang bisa dilakukan oleh fans sekarang adalah menerima dengan pasrah. Fans United tidak terbiasa dengan kekalahan dan hasil buruk. Jalan keluarnya? Seperti dikutip penulis bolatotal.com Pangeran Siahaan; Mulailah membiasakan diri. Membiasakan diri kalah! Badai ini masih belum akan berlalu.
Pada akhir tulisan ini, saya sebenarnya hanya ingin menyanjung Mourinho. Mourinho, Si Manager Chelsea yang dikenal dengan mulut besar. Mulut besar yang selalu nyinyir dan mengejek tim-tim papan atas di Liga Inggris.
Semoga, mulut besar Mou dengan timnya, Chelsea, mampu dibuktikan di Liga Champions (dini hari tadi) melawan Galatasaray. Kalau menang, maka Mou menjadi penyelamat wakil negara Inggris. Penyelamat atas ketatnya persaingan papan atas Liga Inggris agar mata Eropa masih tertuju padanya.
Kalau kalah, maka, harapan lolosnya wakil Inggris makin mendekati musnah karena di leg kedua bakal lebih sulit dan tertekan. Entahlah, memang bola itu bundar. Tinggal kita nikmati saja leg kedua Maret nanti. Semoga kejutan masih ada seperti mimpi saya. Pada akhirnya, saya bisa merubah lagi judul di atas menjadi; Hore! Chelsea Menang. (*)
Untungnya, semalam saya tertidur di jeda babak pertama. Kalau tidak terkantuk-kantuk sampai kemudian tertidur, jangan-jangan saya kecewa karena menyaksikan MU kalah dengan mata telanjang lewat siaran TV.
Yang bikin kecewa lebih besar lagi, ya, mimpi saya melihat wakil Inggris di Liga Champions makin menipis. Bahkan, di level Liga Eropa, level yang setingkat dibawahnya, juga sama. Hampir habis wakil Inggris.
Di Champions, Arsenal telah dibabat 0-2 oleh Bayern Munich. Ironisnya di kandang sendiri. Lalu, Manchester City juga dismash telak 0-2 oleh Barcelona. Lagi-lagi di kandangnya juga. Dua tim itu senasib. Kalah pada pekan kemarin.
Selanjutnya di kancah Liga Europa yang saat ini memasuki babak 32 besar, Tottenham Hotspur juga bertekuk lutut tak bisa berdiri. Spurs kalah 0-1, di markas Dnipro Dnipropetrovsk. Swansea bernasib sedikit baik, karena tidak kalah, saat berimbang tanpa gol menjamu Napoli. Hasil ini, tentunya membuat Arsenal, Manchester City, Manchester United, Swansea, dan Totentham menyudahi leg pertama di kancah Eropa tanpa kemenangan.
Menyadari fakta itu, semestinya, judul tulisan yang sedang saya buat semalam dengan mengutip judul dari bolatotal.com ini harus dirubah. Dirubah kata terakhirnya. Akhirnya dengan tega, saya harus menulis ulang judulnya di atas di paragrap ini; Hore! Manchester United Kalah. Itulah faktanya. Menyakitkan.
Kembali ke Manchester United yang kalah. Sebelum pertandingan lawan Olympiakos ini, saya ingin agar MU menang. Itu, tak lepas melihat sejarahnya. Sejarah yang memihak kemenangan MU atas Olympiakos. Namun, apa daya. Moyes masih harus menunduk kepala karena lagi-lagi kalah.
Turbulensi United masih belum akan berakhir dan yang bisa dilakukan oleh fans sekarang adalah menerima dengan pasrah. Fans United tidak terbiasa dengan kekalahan dan hasil buruk. Jalan keluarnya? Seperti dikutip penulis bolatotal.com Pangeran Siahaan; Mulailah membiasakan diri. Membiasakan diri kalah! Badai ini masih belum akan berlalu.
Pada akhir tulisan ini, saya sebenarnya hanya ingin menyanjung Mourinho. Mourinho, Si Manager Chelsea yang dikenal dengan mulut besar. Mulut besar yang selalu nyinyir dan mengejek tim-tim papan atas di Liga Inggris.
Semoga, mulut besar Mou dengan timnya, Chelsea, mampu dibuktikan di Liga Champions (dini hari tadi) melawan Galatasaray. Kalau menang, maka Mou menjadi penyelamat wakil negara Inggris. Penyelamat atas ketatnya persaingan papan atas Liga Inggris agar mata Eropa masih tertuju padanya.
Kalau kalah, maka, harapan lolosnya wakil Inggris makin mendekati musnah karena di leg kedua bakal lebih sulit dan tertekan. Entahlah, memang bola itu bundar. Tinggal kita nikmati saja leg kedua Maret nanti. Semoga kejutan masih ada seperti mimpi saya. Pada akhirnya, saya bisa merubah lagi judul di atas menjadi; Hore! Chelsea Menang. (*)
Komentar