Adalah wakil Spanyol yang begitu digdaya di Liga Champions 2013/2014 ini. Tiga tim sudah memastikan tiket untuk delapan besar. Mereka Atletico de Madrid, Real Madrid dan Barcelona. Semuanya (menang) meyakinkan. Agregatnya besar.
Barcelona menggebuk Manchester City di kandangnya dengan skor 2-0 di leg pertama, yang disusul dengan kemenangan 2-1 di leg kedua di Camp Nou.
Lalu, Atletico de Madrid membungkam AC Milan dengan skor 1-0 di leg pertama yang disusuli dengan kemenangan telak berikutnya 4-1.
Sementara, Real Madrid makin dahsyat saja. Di kandang Schalke, wakil Jerman, Real Madrid menang dengan skor timpang, 6-1. Di leg kedua di kandang Madrid, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan (hanya) mampu menang 3-1.
Sungguh keperkasaan tiga tim yang begitu absolut sebagai wakil Spanyol. Sama halnya ketika tiga tim itu saling sikut dan panas dalam memperebutkan tital jawara Liga Spanyol.
Sampai saat ini, kejar mengejar poin tak terelakan. Real Madrid (pemuncak klasemen sementara) hanya mengantongi selisih tiga poin dengan peringkat kedua dan empat poin dengan peringkat tiga. Real Madrid 70, Atletico de Madrid 67, dan barcelona 66. Sekali ada yang terpeleset (kalah), asa pun lenyap.
Menyebrang ke Negeri Hitler/Nazi, mereka sudah meloloskan Bayern Munich, sang raja Champions setahun lalu di babak delapan besar Champions musim ini. Pasukan Pep di tahun ini mampu menghanguskan asa Arsenal yang sudah puasa gelar elit selama bertahun-tahun. Arsenal bahkan dibikin meradang, membara, dan merana di leg pertama di kandangnya sendiri dengan skor 2-0. Di leg kedua, di kandang Munich, Arsenal berimbang 1-1.
Asa wakil Jerman lainnya adalah Borussia Dortmund. Tim ini memiliki peluang besar ke babak delapan besar. Itu berkat kemenangan 4-2 di leg pertama saat bertandang ke markas Zenit. Dinihari nanti, Dortmund saya yakini lolos dan mengalahkan wakil Rusia yang negaranya sedang bergolak.
Hanya satu tim Jerman (Bayern Leverkuesen) yang menangis dan sudah KO tersedu-sedu karena membaranya pasukan Ibrahimovic cs. Wakil dari Perancis ini mendepak leverkuesen dengan kemenangan 4-0 di leg pertama dan 2-1 di leg kedua.
Kemudian ke Inggris. Sampai semalam, Chelsea satu-satunya penyelamat muka Pangeran Charles. Mereka lolos delapan besar. Sebuah kemenangan yang amat berarti bagi Inggris.
Pasukan Mourinho itu menghunus Galatasaray dengan skor 2-0 di leg kedua di kandang sendiri, setelah sebelumnya hanya bermain imbang 1-1 di kandang Galatasaray (Turki).
Sebuah kemenangan yang super diapreasi oleh saya. Sebabnya, Inggris telah takluk di tangan Spanyol dan Munich melalui City dan Arsenal. Makanya, Chelsea memberi harapan bagi penggila sepakbola Inggris.
Sebenarnya, tinggal satu tim lagi dari Inggris yang masih berjuang dini hari tadi. Tapi, (maaf) saya sudah kadung tak percaya dengan pelatihnya, Si Moyes.
Si Moyes dengan skuad yang hampir sama saat memenangi gelar Liga Inggris setahun lalu kala ditangani Mbah Ferguson, justru banyak memecah rekor buruk. Rekor kekalahan.
Makanya, saat berhadapan dengan Olympiakos dinihari nanti, modal sejarah di Liga Champions yang berbicara. Saya sih tidak berharap banyak (baca; pesimis). Tapi, kalau menang, sebuah kejutan besar. Saya ikut senang.
Di akhirnya, sampai semalam, perang Champions delapan besar itu adalah perang tiga tentara Spanyol, satu pasukan Jerman, sepasukan Perancis, dan sepasukan Inggris. Saya ikut berdoa, semoga Inggris masih dibantu satu pasukan lagi, begitu juga dengan Jerman. Kalau Inggris tidak nambah, maka akan tambah seru dengan masuknya wakil negara para dewa, Olympia
kos miliknya Yunani. (*)Barcelona menggebuk Manchester City di kandangnya dengan skor 2-0 di leg pertama, yang disusul dengan kemenangan 2-1 di leg kedua di Camp Nou.
Lalu, Atletico de Madrid membungkam AC Milan dengan skor 1-0 di leg pertama yang disusuli dengan kemenangan telak berikutnya 4-1.
Sementara, Real Madrid makin dahsyat saja. Di kandang Schalke, wakil Jerman, Real Madrid menang dengan skor timpang, 6-1. Di leg kedua di kandang Madrid, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan (hanya) mampu menang 3-1.
Sungguh keperkasaan tiga tim yang begitu absolut sebagai wakil Spanyol. Sama halnya ketika tiga tim itu saling sikut dan panas dalam memperebutkan tital jawara Liga Spanyol.
Sampai saat ini, kejar mengejar poin tak terelakan. Real Madrid (pemuncak klasemen sementara) hanya mengantongi selisih tiga poin dengan peringkat kedua dan empat poin dengan peringkat tiga. Real Madrid 70, Atletico de Madrid 67, dan barcelona 66. Sekali ada yang terpeleset (kalah), asa pun lenyap.
Menyebrang ke Negeri Hitler/Nazi, mereka sudah meloloskan Bayern Munich, sang raja Champions setahun lalu di babak delapan besar Champions musim ini. Pasukan Pep di tahun ini mampu menghanguskan asa Arsenal yang sudah puasa gelar elit selama bertahun-tahun. Arsenal bahkan dibikin meradang, membara, dan merana di leg pertama di kandangnya sendiri dengan skor 2-0. Di leg kedua, di kandang Munich, Arsenal berimbang 1-1.
Asa wakil Jerman lainnya adalah Borussia Dortmund. Tim ini memiliki peluang besar ke babak delapan besar. Itu berkat kemenangan 4-2 di leg pertama saat bertandang ke markas Zenit. Dinihari nanti, Dortmund saya yakini lolos dan mengalahkan wakil Rusia yang negaranya sedang bergolak.
Hanya satu tim Jerman (Bayern Leverkuesen) yang menangis dan sudah KO tersedu-sedu karena membaranya pasukan Ibrahimovic cs. Wakil dari Perancis ini mendepak leverkuesen dengan kemenangan 4-0 di leg pertama dan 2-1 di leg kedua.
Kemudian ke Inggris. Sampai semalam, Chelsea satu-satunya penyelamat muka Pangeran Charles. Mereka lolos delapan besar. Sebuah kemenangan yang amat berarti bagi Inggris.
Pasukan Mourinho itu menghunus Galatasaray dengan skor 2-0 di leg kedua di kandang sendiri, setelah sebelumnya hanya bermain imbang 1-1 di kandang Galatasaray (Turki).
Sebuah kemenangan yang super diapreasi oleh saya. Sebabnya, Inggris telah takluk di tangan Spanyol dan Munich melalui City dan Arsenal. Makanya, Chelsea memberi harapan bagi penggila sepakbola Inggris.
Sebenarnya, tinggal satu tim lagi dari Inggris yang masih berjuang dini hari tadi. Tapi, (maaf) saya sudah kadung tak percaya dengan pelatihnya, Si Moyes.
Si Moyes dengan skuad yang hampir sama saat memenangi gelar Liga Inggris setahun lalu kala ditangani Mbah Ferguson, justru banyak memecah rekor buruk. Rekor kekalahan.
Makanya, saat berhadapan dengan Olympiakos dinihari nanti, modal sejarah di Liga Champions yang berbicara. Saya sih tidak berharap banyak (baca; pesimis). Tapi, kalau menang, sebuah kejutan besar. Saya ikut senang.
Di akhirnya, sampai semalam, perang Champions delapan besar itu adalah perang tiga tentara Spanyol, satu pasukan Jerman, sepasukan Perancis, dan sepasukan Inggris. Saya ikut berdoa, semoga Inggris masih dibantu satu pasukan lagi, begitu juga dengan Jerman. Kalau Inggris tidak nambah, maka akan tambah seru dengan masuknya wakil negara para dewa, Olympia
Komentar