"Lagipula, saat menyusuri gua, tetesan air dari rembesan dinding membasahi rambut dengan warna kesejukannya. Segala Puji Bagi Tuhan,
Penguasa Alam Semesta, yang telah menciptakan warna dunia dengan
keindahan yang dibentuk dengan cara-Nya tersendiri. Kini, di depanku
(sebagai wisatawan lokal), sebuah air terjun yang turun laksana meluncur dari dua
pintu di atas awan tepat berada di atas kepalaku,"
Tangkas Pamuji
Menyusuri Curug Lawang, Karangsalam, Batturraden
Airnya Ngendon Kehijauan, Keluar Laksana dari Dua Lubang Pintu
Namanya Tami (55), dia warga desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Pada Sabtu, sekitar pukul 08.00, 16 November 2014 kemarin, Tami menceritakan akan elok dan indahnya Curug Lawang yang memang tersingkap dan tersembunyi di balik rerimbunan semak belukar diatas Curug Pancuran Telu, Karangsalam, Baturraden. KARANGSALAM, BATURRADEN
Mendung menggelayut diantara hamparan sawah yang menghijau di jalan setapak menuju Curug Lawang, Desa Karangsalam Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Air bening yang setia mengalir dari atas ke bawah menyuguhkan pemandangan nan mengagumkan karena benih dari kejernihannya.
Diantara riak air bening itu, pematang sawah yang berundak naik turun dan berjenjang melompat karena aliran irigasi turut membuat napas naik turun. Belum lagi, tanah lunak karena basah yang membuat kaki rawan tergelincir. Tak sekedar napas yang naik turun, panca indera penciuman pun bakal disuguh dengan aroma khas belet karena tanahnya yang basah.
Selepas lima belas menit awal melangkah, akan ditemui bangunan layaknya gazebo. Disitulah (memang) tempat istirahat (sementara) wisatawan lokal Banyumas dan sekitarnya yang hendak berpetualang ke Curug Lawang. Sambil duduk di tengah gazebo dengan pantat menumpang di atas sebuah batu cor-coran, mata akan melihat panorama alam berwarna hijau kehijauan yang mengelilingi.
Selang semenit disitu, perjalanan bisa dilanjutkan. Ada dua jalan terlihat. Ke arah kanan, menuju Curug Telu. Ke arah atas (menanjak) ada Curug Lawang. Bagi yang ke Curug Telu, tinggal mengayun langkah ke kanan dan mengikuti setapaknya. Selama kurang lebih lima menit, sampailah di Curug Telu. Namun, lupakan sesaat keindahan Curug Telu. Perjalanan ke Curug Lawang lebih membuat berdebar dengan medan terjal sekaligus keindahan curug yang katanya lebih mengagumkan.
Ya, usai dari gazebo, wisatawan tinggal menapak jalan ke atas (menanjak). Semak belukar, rerumputan, bakalan langsung menyambut. Satu hal yang perlu diingat, jalan menanjak itu hanya sekitar 50 meter (sampai ada kondisi tanah rata). Waktunya pun, tak sampai satu menit. Setelah itu, ambil sisi kanan jalan dan menerabas sedikit dengan melompat.
Dari situ, akan kembali terlihat jalan menuju Curug Lawang. Medan setapaknya memang miring. Jalan tapakan berupa bebatuan terselimuti tanah tipis bercampur ranting. Sisi kanan jalan juga jurang terjal sedalam sekitar 15 meter. Namun, kondisi setapaknya masih aman dijangkau kaki. Ditambah lagi, dinding jalan setapak itu bebatuan tinggi menjulang ke atas. Mirip tebing.
Hanya dalam waktu lima menit, sampailah ke Curug Lawang, setelah melewati adanya rerimbunan pohon bambu.
Sebuah tempat agak luas sebagai tandon air alami terlihat membiru bersemu dengan hijau lumut. Saat satu kaki masuk ke air, riak menyelami batu lainnya. Dengan kedua kaki melompat dari satu batu ke batu lain untuk menyebrang, sebuah gua besar sekitar 5 meter akan mengurung badan, sekaligus menunjuk jalan untuk memanjakan mata. Tentunya, agar lebih dekat dengan derasnya air terjun Curug Lawang.
Lagipula, saat menyusuri gua, tetesan air dari rembesan dinding bakal membasahi rambut dengan kesejukannya. Segala Puji Bagi Tuhan, Penguasa Alam Semesta, yang telah menciptakan warna dunia dengan keindahan yang dibentuk dengan cara-Nya tersendiri. Kini, di depanku (sebagai wisatawan lokal), sebuah air terjun yang turun laksana dari dua pintu diatas awan tepat berada diatas kepalaku. (*)
CATATAN RUTE : dari Purwokerto - ke Baturraden (Sampai Gerbang Mandala Wisata lalu belok kanan ke arah Kemutug) - Sampai di SMP N 2 Baturraden (Ada pertigaan, lalu belok kanan ke arah Desa Karangsalam) - Sekitar 1 KM pertigaan (ada tulisan selamat datang masuk desa Karangsalam) - Lanjut terus (sampai ada kandang ayam pertama kanan jalan) - motor parkir - mintalah penunjuk jalan ke warga sekitar sekalian berbagai rezeki sekedar memberikan bekalmu. hehe
Komentar