|
namanya Amin Bellet. Tour Guide menuju Pantai Selokpipa, Pulau Nusakambangan, Cilacap
Ikuti Facebooknya di Amin Bellet |
CILACAP adalah kabupaten yang berada di ujung paling selatan Provinsi Jawa Tengah. Cilacap tidak hanya menyimpan keindahan wisata di Pantai Teluk Penyu. Bila mau berwisata sekaligus berpetualang, Pulau Nusakambangan yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Cilacap patut untuk dijelajahi
Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah juga sangat patut menyandang predikat pulau terindah di gugusan peseisir selatan pulau Jawa. Pulau ini memiliki keindahan yang lengkap. Mulai dari tracking, menikmati keindahan garis pantai, keunikan terumbu dan batu karang, hingga birunya air Samudra Hindia yang membentang garis cakrawala.
Pada bukit sisi timur Pulau Nusakambangan yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia yang maha luas, manusia bisa mengintip cahaya matahari yang memang benar adanya. Sungguh, setelah satu jam perjalanan memunggungi belantara hutan Pulau Nusakambangan, mata akan silau atas pesona negeri yang masih tersimpan rapi di pantai yang sering disebut Selokpipo.
Tracking di belantara hutan yang alami membuat perjalanan wisata makin seru, satwa liar yang tiba-tiba muncul seketika juga membuat adrenalin melonjak sesaat. Bahkan, garis pantai pasir putih berikut garis cakrawalanya yang memanjang meneduhkan mata untuk tidak berkedip. Belum lagi, ratusan benteng peninggalan jaman kolonial juga menjadi cerita yang terangkai atas sejarah kependudukan negeri dalam perjalanan menuju ke Pantai Selokpipa.
Ya, Pantai Selokpipa adalah salah satu pantai di Pulau Nusakambangan. Lokasinya di sisi timur Pulau Nusakambangan. Untuk menuju Selokpipa, wisatawan bisa memulai perjalanan dari Pantai Teluk, Cilacap yang namanya sudah kesohor. Waktu yang tepat untuk berangkat adalah pukul 06.00 WIB.
Dari sisi kiri pemecah ombak di Dermaga Pantai Teluk Penyu tersebut, Wisatawan bisa menyewa perahu compreng lengkap dengan pelampung. Biaya sewa perahunya cuma Rp 20 ribu untuk perjalanan pulang pergi. Maksimal muatan hanya 15 orang.
Dalam perjalanan mengarungi Teluk Penyu menuju Pulau Nusakambangan, wisatawan akan diminta nomor handphonenya oleh pemilik perahu compreng. Tujuannya ketika selesai berwisata di Pulau Nusakambangan, perahu bisa segera menjemput rombongan.
Pasalnya, sesampai di Dermaga Nusakambangan, perahu pasti kembali lagi ke Dermaga Teluk Penyu. Rombongan wisatawan pun akan ditinggal.
Saat naik perahu ini, wisatwan bisa menikmati kehidupan nelayan yang memancing dan mencari ikan di tengah laut. Tak itu saja, kapal tangker Pertamina yang sedang bongkar muatan juga menjadi bonus pemandangan.
|
Pemandangan pertama saat berangkat dari Pantai Teluk Penyu, Cilacap.
Wisatawan bisa menimati kapal tangker Pertamina yang sedang beraktivitas bongkar muatan |
"Dua puluh ribu perjalanan pulang pergi. Kami antar berangkatnya menuju Pulau Nusakambangan. Perjalanan sekitar 15 menit," kata salah satu nelayan Cilacap yang menggantungkan penghasilan pada kunjungan wisatawan menuju Pulau Nusakambangan.
Dari titik awal di daratan Pulau Nusakambangan inilah sensasi wisata akan langsung terasa. Udara panas khas Cilacap bakal menyeruak muka dari buliran pasir dengan angin yang kencang di Pulau Nusakambangan.
Untuk ke Selokpipa sendiri, wisatawan disarankan menyewa tour guide. Sebab, selain rutenya masih jalan setapak yang penuh dengan semak belukar, juga memiliki banyak anak cabang. Sekali tersesat, hutan asli Nusakambangan langsung menyapa.
|
Start dengan sensasi hawa panas khas Pulau Nusakambangan |
Diawal langkah kaki, perjalanan mendatar langsung dirasakan. Kebun pisang yang tumbuh liar menjadi teman awal perjalanan. Sekitar 10 menit kemudian, wisatawan akan masuk ke pemukiman. Ada sekitar lima rumah yang dihuni oleh penduduk-penduduk Nusakambangan. Dinding rumah di pemukiman ini terbuat dari anyaman bambu. Atap juga terbuat dari rajutan nipah.
|
Pemukiman liar di Pulau Nusakambangan yang dihuni oleh penduduk liar. |
Keseharian penduduk di pemukiman Pulau Nusakambangan ini bergantung pada kudapan air kelapa yang dijadikan gula jawa. Tiap hari, mereka mengambil air nira dan berbagai tumbuhan alami. Setelah air nira di dapat, mereka pun memasaknya menjadi gula jawa melalui tungku besar. Mereka ramah. Bahkan memperislakan wisatawan melihat prosesi pembuatan gula aren.
|
mengolah air kelapa menjadi gula |
"Mereka ramah," kata Amin Wahyudi, tour guide yang memiliki homebase di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Setelah selesai melewati pemukiman, wisatawan akan masuk ke belantara hutan pohon kelapa. Jumlahnya ribuan. Bentangan tanaman ini ada di sepanjang lereng Hutan Pulau Nusakambangan.
|
Belantara hutan kelapa di lereng-lereng perbukitan Gunung Slamet |
Sekitar 15 menit berjalan di belantara hutan kelapa, wisatawan mulai masuk ke hutan asli Nusakambangan. Semak belukar yang begitu tinggi harus dibelah. Rute yang menanjak bakal membuat nafas tersenggal. Bahkan, berbagai akar yang menjulang tinggi menjadi ketakjuban sendiri kala melintas.
|
hamdani, orang dalam foto ini ngos-ngosan |
|
jalur menuju Pantai Selokpipa, Pulau Nusakambangan, Cilacap |
Di tengah hutan belantara ini juga ada sungai kecil. Mata air ini merupakan mata air yang muncul akibat rimbunnya tanaman di Pulau Nusakambangan. Bebatuan di sungai ini memiliki corak hingga menjadikan kesan khas sungai di Nusakambangan.
|
namanya pohon berbunga saja yak |
Bila beruntung, wisatawan akan bertemu dengan rombongan monyet. Namun, jangan sekali-kali menggangu. Melintas jalan setapak dengan tenang adalah kuncinya.
|
Belantara hutan asli Pulau Nusakambangan |
"Kemarin, saat mengantar rombongan dari Purwokerto, sejumlah monyet bekerjaran dan mengeluarkan suara seperti sedang bertarung. Kalau sudah seperti ini, setiap wisatawan harus mencari tongkat. Tapi, yang utama, adalah jangan menganggu kehidupan mereka. Melintas saja seperti biasa," urai Amin.
Setangah jam perjalanan naik turun di hutan belantara, sampailah wisatawan di titik pertama Pantai Selokpipa. Titik pertama ini merupakan titik pertemuan antara cerukan pantai Selokpipa yang berbentuk huruf U hingga langsung menuju Samudra Hindia dengan aliran sungai yang mengering.
Tak butuh waktu lama, wisatawan akan langsung berada di bibir pantai. Hamparan air yang membiru langsung terlihat. Dari sini, mata akan melihat pantai yang terkungkung karena wujudnya areanya adalah pantai bersimbol huruf U. Terdapat seolah dua gerbang raksasa berupa tebing tinggi yang mempersilakan air laut itu masuk ke berbagai karang keras.
Spot pertama di pantai Selokpipa ada di ceruk kecil di tepian tebing sisi kanan. Di lokasi ini, tebing sangat nyaman untuk bersandar. Bagi yang membawa bekal, jangan buru-buru di buka. Masih ada spot lain yang lebih menawan untuk menikmati bekal.
|
Lansekap Pantai Selokpipa, Pulau Nusakambangan, Cilacap dari spot pertama.
Lokasi ini merupakan pertemuan antara sungai Nusakambangan dengan Samudra Hindia |
Di spot pertama ini pula, wisatawan bisa menaiki tebing dan melihat hamparan luas Pantai Selokpipa dari sudaut pandang lembah huruf U. Akar-akar pepohonan yang begitu kuat menjadi atraksi kecil pengambilan angle foto. Tak itu saja, sebuah karang besar di pinggir bibir pantai juga menjadi primadona wisatawan untuk berdiri berlatar belakang Samudra Hindia.
|
Orang ini namanya Uje Hartono. Sebenarnya ada yang pose sedang merokok. Tapi nggak akh, lagi disensor. Yang ini saja ya |
|
namanya Novi Arifin. Suka melihat matahari |
|
Sudah mati, tergeletak di atas batu karang |
Satu jam puas di spot pertama, wisatawan masih harus menantang terjalnya jalan setapak guna menuju ke hamparan pasir putih. Jalan setapak ini penuh dengan akar tetumbuhan. Bahkan, untuk melewatinya juga harus menunduk hingga merangkak. Perjalanannya memang paling lima menit. Sebenarnya, ini hanya perjalanan memutar.
Selanjutnya, wisatawan harus menyebrang muara sungai. Kedalaman sekitar setinggi dada orang dewasa. Barang bawaan juga harus di jinjing. Tak ada lokasi yang dangkal di muara ini.
|
Muara di Pantai Selokpipa, Pulau Nusakambangan, Cilacap |
|
Hamdani (kiri) dan Novi Arifin. Ayooo.. semangat kakak.. |
|
suasana setelah menyebrang muara |
|
pemilik blog suka berjalan di belakang sendiri (ekh tapi ada yang motret ding) |
|
saking tidak adanya model perempuan. jadi sah-sah saja kalau pemilik blog pengin narsis |
Usai lokasi ini, wisatawan langsung melintas di bebatuan karang yang padat. Cocok sekali untuk foto dengan latar belakang Pantai Selokpipa. Melangkah dua menit, ada sebuah pohon dengan akar besar yang sangat rindang. Spot ini merupakan spot kedua untuk beritirahat.
|
Tempat istirahat spot kedua. Menikmati bekal, kebetulan rica-rica. |
|
Lansekap di spot kedua |
Di depan spot kedua ini, wisatawan bisa menikmati indahnya karang yang ada di depannya. Bekal bisa dibuka untuk disantap. Bahkan, di spot kedua ini, wisatawan bisa menikmati indahnya terumbu karang yang tersembunyi di kedalaman sekitar satu meter. Bila memiliki alat snorkling, lokasi ini sangat pantas untuk menjajalnya.
|
karang di tepian. Masuk ke air, maka akan mendapati terumbu karang |
Satu jam menikmati lokasi ini, wisatawan bisa langsung memutari area ngarai pantai Selokpipa menuju ke gerbang perbukitan Samudra Hindia. Di lokasi ini, sensasi foto yang diambil mirip di bali. Bebatuan karang yang menjorok ke tengah laut menjadi spot unik. Inilah spot ketiga yang bisa dinikmati. Apalagi, bila wisawatan duduk di batuan karang sambil menunggu ombak yang muncrat ke angkasa.
"Benar-benar mirip di bali," tegas Amin ke rombongan wisatawan.
|
Lansekap Pantai Selokpipa, Pulau Nusakambangan dari spot ketiga.
Dilokasi ini, cerukan Pantai Selokpipa terlihat memiliki dua gerbang karang |
|
Amin Bellet dengan deburan ombaknya |
|
Uncang-uncang.Paling kanan (tatang pemilik blog), Amin Bellet, Ali Ibrahim |
Satu jam di spot ketiga juga bakalan tak puas. Namun, saat di spot ketiga, pastinya waktu sudah menujukan siang hari. Malah sudah bisa beranjak sore. Pilihannya adalah kembali ke spot kedua.
|
urat kayu |
|
Seperti di Pulau Bali. Karang yang menjorok di Pantai Selokpipa, Pulau Nusakambangan |
|
Gugusan batu karang |
|
sungguh, lagi-lagi terlampau asik di sini |
|
sungguh terlampau asik di sini |
Pada saat di spot kedua di sore hari inilah, air mulai surut. Bila beruntung, dan benar-benar sampai surut, maka mata telanjang bisa menikmati keindahan terumbu karang yang tersembunyi. Sebuah keindahan terumbu karang di pesisir selatan Samudra Hindia yang selama ini jarang ditemui.
|
Lansekap Pantai Selokpipa, Pulau Nusakambangan, Cilacap dari spot kedua.
Lokasi ini merupakan deretan pantai pasir putih dan hamparan batu karang |
KETERANGAN :
Ini adalah catatan perjalanan kami (tangkas
pamuji/penulis, novi arifin, amin wahyudi, uje hartono, dan hamdani)
pada Sabtu 28 Maret 2015. Ditengah hiruk pikuk pemberitaan eksekusi mati
terpidana narkoba jilid 2 di Pulau Nusakambangan, nyatanya kami masih
bisa menjelajah di Nusakambangan. Untuk foto, semua diambil pada Sabtu
(28 Maret 2015), kecuali foto terumbu karang dan benteng peninggalana
zaman kolonial yang telah diambil dua pekan sebelumnya oleh Amin
Wahyudi.
#pantaiselokpipa #pantaiselok_pipa #pantainusakambangan #pulaunusakambangan #jelajahnusakambangan #petualangannusakambangan
Komentar