Keep Rock and Roll Ayah!

  
tiup lilinnya sampai monyong monyong.. hehe
     Yes, aku berulang tahun. Tepat, tanggal 24 bulan lima. Mengulang untuk yang ke 32 tahun. (Asli, jebul nyong wis tua ya.. Upss.. Hemhhh..) Dari sekian ucapan, maka aku selalu mendapatkan yang spesial dari istriku. Tapi, istriku yang baik hati ini kelewat ngerjani di ulang tahun yang ke 32 ku ini.

    Jadi begini.
    Biasanya, sejak beberapa tahun lalu, setiap kali aku pulang bekerja, selalu diberi kejutan dengan hanya meniup lilin ulang tahun. Sudah dua tahun ini aku pulang kerja setiap pukul 00.00 atau 01.00 dini hari. Aku kerja malam sekarang.    
    Nah, pas tanggal 24 Mei 2015 kemarin ini, bertetapatan dengan hari Sabtu. Jadi aku libur gaes. Batinku, pasti istriku tak bisa memberi kejutan. Lha orang saya di rumah terus pada hari Sabtu.

***

    Benar saja, mendekati pukul 00.00 tanggal 24 Mei 2015, aku celingukan sendirian. Istriku tidur pulas. Anakku juga tidur pulas. Adikku yang bernama Komeng juga tidur pulas. Parah ini, tidak ada yang ngasih ucapan. Sebelum-sebelumnya, aku sendiri memang sudah berulangkali kali menasehati saat ulang tahun ya biasa saja.
    "Kali saja (rasanya) seperti ini kalau ulang tahun itu biasa saja," batinku.
    "Ya sudah, pukul 00 sudah terlewat 15 menit,"
    Hemhh, istriku juga sudah tertidur pulas. Ekh, tapi aku penasaran. Ndak mungkin istriku lupa hari ulang tahunku. Maka, pada pukul 00.15, aku sengaja menyisir seluruh penjuru rumah. Di kulkas, ndak ada roti. Di kamarnya Raisa sama kamar ayah, juga kosong. Lemari-lemari juga kosong. Dapur kosong juga. Hemhh, pasti dikamarnya Om Gayuh ini. Kucari lagi. Ndak ada juga roti yang lilinnya bisa ditiup.
    "Akh, sudahlah, terlalu berharap saya,"
    Maka, sekitar pukul 01.00, aku pun tidur. Tepatnya memaksa tidur. Tapi bisa juga. Muka masam akibat ndak dapat roti, pasti bisa terlihat kala aku tidur nih.


***

    Ayah, ayah, ayah, bangun, bangun, bangun.

    Surpriseeeeeeee!

    Ya, waktu sudah menunjukan pukul delapan pagi. Rupa-rupanya, kejutannya di pindah jadi Minggu pagi. Bukan tepat pukul 00.00. Dalam muka babak belur karena baru bangun, aku pun meniup lilinnya. Sudah ada Raisa dan Ibu yang pegang roti ultahnya. Komeng pun ikut di belakangnya.Wkkwkw.. yes yes..
    Langsung saja ucapan selamat ulang tahun pun meluncur dari istriku. Anakku yang bernama Raisa yang belum bisa melafalkan huruf R dan T pun ikut-ikutan senyum dan bilang selmat ulang tahun.
    "Selamat ulang tahun ya Ayah," kata istriku berikut doa yang intinya semoga bahagia Dunia dan Akherat.
    Tak itu saja, kuenya pun minta dibawa ke ruang tengah agar bisa sama-sama ditiup kembali.
    Begitu keluar kamar, rupanya sudah ada kado dari Raisa dan Ibu.

    Surpriseeeeeeeeee!

abis tiup lilin. beginilah wajah asli pemilik blog usai tidur

kado
    Entahlah isinya apa. Ditengah-tengah hawa ngantuk itu, aku pun melangkah ke ruang tamu. Biasa. Istriku minta agar ditiup lagi. Kan lagi ulang tahun.  Anakku juga begitu. Maka, giliran Komeng yang memotret kami.
    "Di buka dong," kata istriku.
    Kuraba-raba kadonya. Hemhhh.. aku tahu. Sayang, waktu aku tahu itu, langsung kuucapkan. Jadinya, istriku, langsung bilang; "Lha ini si bukan kejutan. Ayah si di raba-raba dulu," katanya bersungut-sungut..
    "Heh, tidak boleh marah. Selama sehari ini, kalau ayah ulang tahun, di larang ada yang bersungut-sungut, hayohh. Kan sudah perjanjian,"
   "baiklah," (yes.. yes lagiii.. ) 
    Lalu, aku pun akhirnya pura-pura lupa isi kadonya. Dibuka talinya, dilepas bungkusnya.

istriku dan Raisa narsis 
***

    "Horeeee.... kompor gas," @!*()&*(^*($^@$&*)%$^@()%@_..???
    Wah, pemirsa yang ikut baca pasti ndak mudeng. Kok Kompor Gas Portable? 
    Hehehe.. Inilah salah satu bentuk perhatian istriku selama ini. Aku juga tak mengiranya. Kenapa istriku ngasih kado kompor gas?
    Ok, begini  ceritanya. Selama ini, saat jalan-jalan bersama temanku untuk mencari surga-surga air yang tersembunyi di Banyumas, aku selalu bawa teh yang telah diseduh sejak semalam. Alhasil, teh itu jadi teh yang dingin di pagi hari. Pasti rasanya kurang nikmat kalau teh dingin.
    Aku juga kadang cerita perjalananku menembus belantara hutan hanya untuk mencari surga air di Banyumas. Kepuasannya setelah menempuh perjalanan tak terkira. Istriku mensuportnya. Sebab, bagi istriku, dengan jalan-jalan, maka suaminya yang baik ini sudah berolahraga. Paling tidak keluar kelirangat karena menempuh tracknya.
    Lalu, kata istriku lagi nih, usai pulang dari jalan-jalan, aku jadi perhatian. Gampang diajak ngobrol. Istriku tahu, saat aku jenuh dari pekerjaan dan rutinitas, maka disarankannya aku untuk jalan. Lagian,  kata Istriku, jalan-jalannya ngabisin uang 20 ribu untuk bekal.
    "Ndak papa kalau kemudian menjadi lebih perhatian dan sayang sama anak istri," hehe..


kompor gas portable

kompor gas portable


***

    Lanjut gaes. Nah, setelah kubuka kompor gas portable itu, lalu kupasang dan kujajal. Anakku Raisa berminat juga. Malah mau menyalakan sendiri. #sudah bakat terpendam Raisa mau jalan-jalan ini bu. Wkwkw..
    Hebatnya lagi, usai tiup lilin dan buka kado itu, aku langsung di suruh mandi. Di ajak sarapan. Menunya istimewa. Kata istriku,  masaknya cape. Adalah ikan kembung  yang disanten, sambel yang super pedes, sayur cesim, tempe goreng. Sungguh begitu nendang. Aku pun makan bareng sama istriku di pagi hari itu. Maka, di hari ulang tahun kemarin, kuhabiskan bertiga di rumah bersama istri dan Raisa.

***

    Oh ya, ada satu yang buat penasaran. Dimanakah istriku menyimpan roti itu di malam hari? Rupanya dibawah tempat tidur. Di Kolong Kasur kamar tengahj. Berikut Kadonya!
    Huh. Coba kalau ketemu. Pasti kunyalakan dulu biar istriku yang meniupnya. Parahnya nih, istriku mengaku kalau jam 00.15 itu mewaspadai gerak-gerikku. Batinnya; "Semoga tidak ketemu,".
    Buts, overall, makasih ya bu. Semoga sukses selalu juga buat ibu. Soal ucapan. Liat saja di foto-fotonya. Katanya, aku suruh tetep Rock and Roll! (lha bagaiamana keep rock and roll, lha badanku be begini)



Komentar