Jembatan Cinta 'Kreteg Tresno' Magelang (Taman Wisata Kyai Langgeng Kota Magelang)

Jembatan Cinta 'Kreteg Tresno' Magelang
(Liburan Keren di Wisata Taman Kyai Langgeng Magelang)






"Loncat lagi yang tinggi ya," pintaku kepada keponakanku yang bernama Aulia Shofi Az Zahra.  
"Sudah dapat fotonya belum," timpalnya
"Belum, sekali lagi ya," balasku
"Yang ini terakhir lho, harus jadi," cerewetnya ceria.

Ya, keceriaan Aulia Shofi Az Zahra pada Minggu, 13 Agustus 2017, begitu terlihat di Taman Wisata Kyai Langgeng yang berada 1 Km dari pusat Kota Magelang. Tepatnya di jalan Cempaka No.6, Kemirirejo, Magelang Tengah, Kemirirejo, Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah. Shofi panggilan akrabnya ini langsung berlari dan meminta difoto saat melewati jembatan yang memiliki pernak-pernik simbol love bertuliskan Taman Kyai Langgeng "Kreteg Tresno," dipadu bunga mawar berkuncup merah.

Berbagai pernak-pernik yang dipadu dengan warna-warna kuat mulai dari merah, pink, biru muda membuat Shofi begitu lincah. Dia terus lompat-lompat. Tak lupa, dia mengajak anakku yang bernama Aqilla Fisrta Raisa untuk ikut lompat. Sayang, hemhh, Raisa, anakku yang satu ini lompatnya tidak tinggi. Jadinya, ya nggak dapat deh momennya.




"Asyikkkkk... Bagus, aku minta fotonya ya," kata Shofi yang baru sebulan tinggal di Pabelan, Mungkid di SMP Islam terpadu Ihsanul Fikri. 

Oh iya, Kedatangankku di hari Minggu kemarin memang menjadi hari yang spesial. Aku, istriku, anakku, ibuku, eyang buyut, kedua orang tua dan adik shofi memang sengaja ke Magelang untuk menjenguk Shofi setelah sebulan lamanya berpisah. Pihak sekolah pun mempersilakan Shofi untuk liburan bersama keluarganya pada hari Minggu. Aku dan rombongan keluar dari SMP IT Ihasanul Fikri pukul 07.30.

Rupanya, perut langsung terasa lapar setelah menempuh perjalanan selama 3,5 jam dari Purwokerto, tempat tinggal kami.  Begitu di jalan raya, kami langsung liat Kampung ulu Resort Magelang. Dari depan tampak gapura tinggi menjulang. Wow juga luasnya. Asri dan enak.

Kami langsung duduk di gazebo besar dan langsung memesan makanan. Pelayanan di sini harus diakui sangat ramah. Saat melihat menu, kami memang langsung mencari. Tapi, tiba-tiba pelayan langsung menawarkan menu paket. otomatis kami langsung memesan menu paket. Kami pun memilih menu ayam goreng seharga Rp 17,5 ribu per orang untuk sembilan orang.

Satu per satu menu datang. Rupanya pesanan disajikan dalam bentuk prasmanan. Mulai dari sop, ayam, nasi, sayur tempe, kerupuk, buah, bahkan ada teh manis pun dalam bentuk teko berikut gelas. Nah, ada satu hampir lupa. Masih juga dikasih air mineral gelas gratis. Hebatnya, semua menu makanan masih berbalut dan dibungkus plastik di atas piringnya. Sehingga bebas dari debu.

Wow, wow wow... Yang luar biasa lagi adalah porsinya yang jumbo. Kami pun tertegun. Yap, kedatangan kami ke Kampung Ulu Resto untuk yang kedua kalinya. Sebulan lalu, saat mengantar Shofi masuk sekolah, kami menyempatkan makan di sini. Jadi, karena sudah tahu murah (yakinlah murah), dan porsi banyak, dengan pelayanan yang ramah, kami ke sini lagi.

Tuh kan, kami datang lagi. Asli ini bukan promosi. Tapi memang pengalaman seperti itu adanya. Usai makan, kami langsung bersantai di gazebonya. Masih ada waktu hingga pukul 17.00. Artinya ada waktu seharian penuh.

Setelah mencari referensi di internet, kami lebih memilih ke Taman Wisata Kyai Langgeng. Lokasinya tak jauh dari pusat kota Magelang. Pasti gampang dicari. Dari internet, terlihat lokasinya juga adem, asri dan bersih. Bulan lalu kami sudah ke Candi Mendut.

Tak lama, kami langsung meluncur ke Taman Kyai Langgeng. Berbekal GPS, waktu tempuh yang hanya sekitar 30 menit menjadi panduan. Kami tak kesulitan menuju lokasi itu. Aku pun langsung memarkir mobil di depan Taman Kyai Langgeng. Satu persatu turun dari mobil.



Benar saja, dari depan atau baru saja masuk ke area halaman Taman Kyai Langgeng, keluarga langsung foto di patung yang tak jauh dari loket. Aku memotret keponakanku dengan ceria. Sambil menunggu membeli tiket, kami juga langsung berburu foto lain. Dari depan sudah kelihatan asri. Nyaman, dan bersih.

Usai membeli tiket Rp 25.000 per orang, kami langsung masuk. Nah, karena ini pengalaman pertama, kami langsung keliling. Pertama, kami memutari taman-taman dan rindangnya pepohonan. Begitu masuk, kami langsung ambil sisi kiri. Terlihat ada komedi putar. Kami pun hanya melihat.
Kami melangkah lagi. Lalu kami melihat wahana Bianglala. Aku pun mendekat. Dan ternyata, itu gratis. Bagian dari tiket. Namanya tiket terusan. Ya itu, tiket yang Rp 25.000 saat hari libur, dan Rp 20.000 saat hari biasa.



Petugas langsung mempersilakan masuk ke tempat duduk biang lala. Dan woooooo, kami berada di ujung sendiri. Aku, anakku serta adiknya Shofi yang bernama Fatah. Bahkan saat di bianglala, kereta putar ini berhenti di ujung atas karena ada penumpang yang akan naik.

Tahu ternyata gratis, anakku yang bernama Raisa ini kembali ke rute awal. Komedi putar yang tadi hanya dilewati langsung mengantre naik. Pun demikian keceriaan Fatah dan Shofi yang turut naik komedi putar.

Nah, Eyang buyut tak mau ketinggalan. Tapi caranya berbeda. Eyang, ibu, dan kedua orang tua Shofi lebih santai dengan duduk sambil melihat pemandangan yang hijau. Bahkan, pedagang pun sangat ramah dan tidak ada yang memaksa. Malah mereka memberikan tiker cuma-cuma untuk bersantai.





Usai dari bianglala dan komedi putar, kami melangkah ke wahana lain. Tentu yang ada di daftar tiket terusan. Rupanya ada mobil keliling. Mobil ini futuristik bentuk depannya. Mirip-mirip ikan hiu gitu deh. hehe. Kami pun mengantre. Tak lama kok. Paling 10 menit.




"Wah, itu ada bebek air, ada jembatan, ada kolam renang juga. Abis dari sini ke situ semua ya," tambah Shofi.


Sekitar lima menit kami naik monil keliling yang super keren ini. Kami pun disuguh dengan pemandangan yang asri di pinggiran Sungai yang panjang membentang di Magelang ini. Tak cuma itu, angin yang semilir juga sangat terasa karena mobil keliling ini terbuka. Tapi, safety.
Benar saja, usai dari mobil keliling kami langsung ke bebek air. Ya, kami menunggu antre lagi. Yang ini agak lama karena ramai sekaligus bebek air yang cuma ada tiga bebek air.

Selesai. Belum-belum selesai ceritanya dong. Anak-anak keliling lagi dan akhirnya melewati jembatan cinta. Itu tu... jembatan yang sebagai awal dari pembuka tulisan ini. Kan tadi sudah pada loncat-loncat. Habis loncat-loncat kami pun menutup liburan di Taman Kyai Langgeng dengan wahana renang. Renang bersama!.

"Berarti murah ya, Rp 25.000 bisa masuk banyak wahana. Anak-anak juga puas," kata Suyatman, orang tua Shofi kepadaku saat keluar dari Taman Wisata Kyai Langgeng.

"Iyes," jawabku.


Dan tak terasa waktu sudah pukul 14.00 sejak kami datang pukul 09.00. Kami pun langsung meluncur kembali ke sekolahnya Shofi dan menyempatkan diri untuk beli oleh-olhe Khas Magelang Gethuk Trio. Selamat belajar lagi ya Shofi.
Sssttt,, tungu-tunggu.. Karena penarasan saat lagi menulis ini, aku pun lalu browsing lagi referensi wahana lain di Taman Kyai Langgeng. Rupanya masih ada banyak. Well, buat bulan depan deh. See you next trip ya. 

#wisatamagelang #infoborobudur

Penulis                                 : Tangkas Pamuji
Alamat                  : Desa Kalibagor RT 2 RW 1, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.
No Hape : 085647732345   







Komentar